Pendidikan akhlak di sekolah merupakan pembentukan perilaku baik yang menumbuhkan nilai moral kepada anak didik yang akan mempengaruhi tingkah lakunya . Hal ini penting untuk dilakukan demi kesalehan anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utuh (utama) untuk mencapai kebahagiaan nilai yang tinggi yaitu insaniyah (sifat-sifat mulia sebagai manusia) dan ilahiyah (kesempurnaan sifat sifat Tuhan),
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di era global ini sangat pesat . Perkembangan teknologi merupakan hal yang tidak bisa dihindari karena ini adalah hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan secara global . Perkembangan yang pesat disamping membawa sisi yang positif juga mengandung sisi yang negatif dalam segala bidang dan lini kehidupan.
Salah satu aspek negatifnya yang terjadi adalah perubahan perilaku manusia sejak usia anak-anak hingga orang dewasa mengalami penurunan bahkan keprihatinan . mungkin hal ini disebabkan mereka dengan mudah mengakses informasi baik yang positif maupun negatif, Untuk menghindari dan mengantisipasi dampak negatif dari keterbukaan informasi maka penanaman akhlak harus ditekankan kepada anak didik sedini mungkin untuk dimanifestasikan dalam kehidupan di rumah agar merka terhindar dari perilaku tidak baik .
Sebagai contoh dampak yang kurang baik dari anak didik akibat pengaruh dari kemajuan teknologi adalah sikap cuek ketika dipanggil oleh orang tuanya, apatis menurunnya prestasi belajar, perkembangan pikir yang tidak optimal, dan anak didik kehilangan kemampuan bersosialisasi .
Dampak negatif dari kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi merupakan masalah yang sangat serius bagi sekolah . Untuk menghindari hal-hal yang negatif tersebut, saat ini ada baiknya sekolah tidak memperbolehkan penggunaan handphone dan komputer sacara mandiri apabila tidak dengan pengawasan guru sehingga akses informasi dapat diawasi dan mudah dikontrol .
Cara uswah (keteladanan) adalah suatu cara penanaman akhlak anak didik sangat efektif menjadikan figure guru yang dapat digugu dan ditiru . Selain keteladanan guru, keteladanan petugas sekolah , orang tua serta steakholter sekolah sebagai cermin bagi anak didik, melalui pemberian contoh yang baik kepada anak berupa ucapan dan perbuatan. Tanpa keteladanan apa yang diajarkan kepada anak didik akan hanya menjadi teori belaka .
Adanya keteladanan dari guru yang dapat digugu dan dan ditiru, maka akan menumbuhkan hasrat bagi anak didik untuk meniru dan mengikutinya . Dengan demikian, pembentukan akhlak masing-masing individu (anak didik) melaui Uswah atau keteladan serta pengawasan penggunakan handphone dan komputer sacara mandiri akan dapat menghindari sisi negatif dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di era global .
Semoga manfaat